Hello Kebaya Lovers!

ADA banyak cara kreatif yang bisa dilakukan untuk mengkampanyekan gerakan berkebaya, salah satunya yang dilakukan oleh Komunitas Kebaya Menari yang berdiri sejak September 2021. Kala itu badai pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Komunitas ini dibangun oleh empat sekawan, Yanti Moeljono, Berty Dewi, Sri Ramdiani, dan Ade Nirmala.

Seperti dikutip dari Buku Kebaya Kaya Gaya (Penerbit Buku Kompas, 2023), Yanti yang seorang arsitek menjelaskan alasan mempopulerkan gerakan berkebaya melalu kegiatan menari. “Mengenakan kebaya bisa langsung diaplikasikan dengan kegiatan menari. Hampir semua tarian tradisional menggunakan kebaya dengan beragam variasinya sebagai kostum sehingga kebaya menjadi mudah diterima,” ungkap Yanti.

Komunitas Kebaya Menari rutin berlatih setiap Hari Minggu di teras Sarinah Thamrin, Jakarta. Para anggota yang datang berlatih diwajibkan mengenakan kebaya dan jarik. Latihan diikuti oleh peserta dari anak hingga dewasa, bahkan di antaranya ada yang down syndrome, tuli dan sudah beberapa kali ikut pentas.

Komunitas Kebaya Menari tidak memungut uang iuran kepada anggotanya yang beragam, bahkan ada yang berkebutuhan khusus. Bahkan komunitas ini memfasilitasi anggotanya dengan menggelar pentas rutin. Foto: Dok Kebaya Menari

Kebaya Lovers!

Upaya yang dilakukan Komunitas Kebaya Menari untuk menarik minat perempuan berkebaya membuahkan hasil. Dampak positif gerakan berkebaya tidak hanya berimbas pada para anggotanya saja, namun  menular ke orangtua dan para pengantar anak-anak dan remaja  yang  bergabung di komunitas ini.

“Harapan kami tidak hanya mengkampanyekan kebaya kepada anggota Kebaya Menari, namun juga masyarakat yang lebih luas karena latihan diadakan di tempat terbuka,” jelas Yanti.  

Komunitas Kebaya Menari tidak memungut biaya untuk semua kelas yang dibuka alias gratis bagi anggotanya, bahkan untuk setiap pentas yang digelar. Secara rutin, ungkap Yanti, Komunitas Kebaya Menari menggelar pentas bertajuk Gumati Nuswapada, yaitu semacam pentas bersama setelah beberapa bulan mempelajari suatu tarian.

“Kami aktif menggelar berbagai kegiatan sesuai kalender nasional. Saat Peringatan Natal, kami menggelar pentas Kebaya Natal Menari. Komunitas Kebaya Menari juga mengikutsertakan anak didik kami mengikuti berbagai festival tari di Indonesia,” ujarnya.

Yanti optimistis, kampanye berkebaya yang tengah berlangsung saat ini akan cepat berdampak jika dilakukan dengan cara yang menarik.

Nah Kebaya Lovers! Buat kalian yang ingin lebih sering mengenakan kebaya dalam berbagai kesempatan spesial atau ingin berkebaya setiap hari bisa bergabung dalam komunitas yang sesuai dengan passion kalian. Yuk, mulai browsing dan googling komunitas apa yang akan kalian pilih. Saatnya kalian ikut bergerak mempopulerkan kebaya di masyarakat. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *