
Hello Kebaya Lovers!
JUMAT, 24 Januari 2025 jadi hari spesial banget. Bukan cuma buat Rahadian “Rian” Sakti Pradana dan orang tuanya, tapi juga buat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Di hari itu, Rian resmi lulus sidang magister Pendidikan Khusus di UPI. Yups, Rian jadi individu autistik pertama di Indonesia yang meraih gelar S2! Ibunya, Nita Yanuarita Taslian, nggak bisa nahan haru dan rasa bangga.
Sambil nunggu wisuda di bulan Juni, Rian sekarang lagi kerja jadi guru anak-anak berkebutuhan khusus di Cimahi. Persis seperti yang dia impikan sejak lama. Tahun depan, dia pengin lanjut S3 di Australia. Tapi untuk sekarang, katanya, mau fokus cari pengalaman kerja dulu.
Cerita Rian dan ibunya adalah salah satu dari 10 kisah inspiratif yang terangkum dalam buku “Pada Suatu Hari, Perjuangan Keluarga Individu Autistik”. Buku ini diluncurkan dalam rangka Bulan Peduli Autisme di Sekolah Inklusi Tunas Global, Depok, Sabtu, 19 April 2025.
Penulisnya adalah Isti Anindya, founder komunitas Peduli ASD (Autism Spectrum Disorder) sekaligus lulusan S2 dan S3 bidang autisme dari UI. Isti nggak sendirian. Dia menulis bareng Sudrajat, jurnalis media online yang udah dua tahun rajin banget ngulik cerita-cerita tentang autisme.
Buat Isti, topik ini personal banget. Putri sulungnya adalah anak autistik yang sekarang duduk di kelas 5 Tunas Global. Sementara Sudrajat cerita kalau awalnya dia tertarik gara-gara nonton film ‘Rain Man’ dan ‘Forrest Gump’. Tapi yang bikin dia makin tergerak adalah kenyataan di lapangan. “Saya melihat betapa struggle-nya para orang tua yang dikarunia anak dengan kondisi autistik. Kesabarannya benar-benar seluas samudera dalam membersamai anak-anak mereka,” ujar Sudrajat.
Menurut Ketua Komisi Nasional Disabilitas RI, Dr. Dante Rigmalia, tiap cerita di buku ini ngajak kita untuk lebih peka, lebih ngerti gimana kehidupan anak-anak autistik dan keluarganya. “Perjalanan mereka beda-beda, tapi satu yang pasti, mereka bisa tumbuh luar biasa kalau dapet dukungan yang tepat.”
Yang bikin buku ini beda adalah, isinya nggak sekadar kumpulan kisah inspiratif tapi ada sentuhan sains dari Isti. Di tiap cerita, ada sisipan info ilmiah soal autisme, kayak hasil riset terbaru atau penjelasan kenapa anak autistik punya karakteristik yang unik-unik. “Dengan pengetahuan ini, kita jadi bisa lihat autisme bukan cuma dari tantangannya aja, tapi juga sebagai hal biologis yang kompleks dan penuh makna,” tulis Dante di kata pengantar. Kebaya Lovers, percaya deh, setiap diri anak berkebutuhan khusus memiliki keistimewaan. Bahkan terkadang melebihi dibanding anak normal. Ikutan bangga deh ngeliat perjuangan orangtua dan para pegiat anak-anak autistik. ***