
Hello Kebaya Lovers!
HIDUP sebagai remaja dari keluarga broken home memang nggak mudah. Selain harus menghadapi masalah keluarga, kamu juga harus menghadapi tekanan dari teman-teman dan lingkungan sekitar. Akibatnya, remaja yang tumbuh dari keluarga broken home seringkali merasa tidak percaya diri dan risau atas masa depannya. “Jangan-jangan, nanti kalau berumahtangga akan ngalamin hal yang sama.”
Tapi, jangan sedih ya Kebaya Lovers! Kamu nggak sendirian. Selalu percaya bahwa Tuhan akan selalu merahmati hambanya. Nah, redaksi Kebaya Story berbagi tips nih untuk kalian agar bisa lepas dari ketidaknyamanan sebagai anak broken home dan trauma dalam mencari pasangan.
Mencari Pasangan yang Paham
Salah satu cara mengatasi kesulitan sebagai remaja broken home adalah dengan mencari pasangan yang paham atau berada dalam situasi yang sama. Egi Apriyanti (24) membagikan pengalamannya sebagai anak broken home yang memiliki kekasih dengan latar belakang yang sama. Egi merasa bersyukur, karena pasangannya juga dari keluarga yang tidak utuh, dia memahami kondisi psikologis yang dialaminya.
“Alhamdulillah, kami saling melengkapi karena memiliki latar belakang yang sama,” ungkapnya kepada Kebaya Story. Egi mengatakan, meskipun kondisi keluarganya dan pasangannya saat ini baik, namun ia tidak memungkiri masih ada trauma-trauma yang ia alami.
Untuk itu, ia berharap dengan pasangannya bisa berbagi pengalaman, memiliki mimpi yang sama, dan tidak ingin terjebak dalam kondisi yang dialami orangtuanya. “Saya merasa, dengan pasangan bisa saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain,” ujarnya.
Dalam Buku “The Truth About Children and Divorce” yang ditulis oleh Dr. Robert E. Emery disebutkan, perceraian dapat menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan anak-anak, dan bahwa cara orang tua menangani emosi mereka dapat mempengaruhi kesejahteraan anak-anak.
Emery menulis, dampak psikologis anak broken home antara lain, kesulitan menghandle emosi seperti sedih, marah, dan kecewa. Mereka juga mengalami gangguan perilaku seperti agresif, menarik diri dari lingkungan, dan kesulitan mengikuti aturan. Dalam hal bersosialisasi mereka mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan teman, kesulitan membangun hubungan yang sehat, dan kesulitan mengatasi konflik.
Gabung Komunitas!
Gabung komunitas atau grup yang terdiri dari remaja broken home bisa membantu kamu bertemu dengan orang-orang yang memiliki pengalaman yang sama. Kamu bisa mencari komunitas seperti ini di sekolah, di tempat ibadah, atau di internet.
Ikuti Aktivitas Sosial!
Ikuti aktivitas sosial seperti konser, festival, atau acara amal bisa membantu kamu bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Kamu bisa mencari acara yang terdiri dari remaja broken home atau yang memiliki tema yang relevan dengan pengalamanmu.
Buka Diri!
Buka diri dan berbagi pengalamanmu dengan orang lain bisa membantu kamu menemukan pasangan yang paham dan mengalami hal yang sama. Jangan takut untuk berbagi perasaan dan pengalamanmu dengan orang lain, karena ini bisa membantu kamu memperkuat hubungan.
Mencari pasangan sesame dari keluarga broken home hanya salah satu cara saja ya Kebaya Lovers! Kata kuncinya adalah saling memahami. Egi merasakan, dengan pasangan yang memiliki latar belakang keluarga yang sama bisa memperkuat hubungan, bisa berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan, memperoleh dukungan dan pemahaman dari pasangan dan bisa membangun hubungan yang lebih kuat dan langgeng. Semoga kamu bisa melalui badai keluarga dan kelak menemukan pasangan yang tepat untukmu! ***