Hello Kebaya Lovers!

KALI ini kita akan mengenalkan Kebaya Kartini yang terinspirasi dari kebaya yang dikenakan oleh RA Kartini dalam berbagai dokumen foto yang ditemukan. Kebaya Kartini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bukaan depan dengan potongan bagian kiri dan kanan badan simetris dan dikatupkan dengan kancing atau peniti/bros, tanpa “bef
  •  Berkrah yang dilipat ataupun tanpa krah
  • Kancing paling atas mendekati bagian bawah leher sehingga garis krah membentuk huruf
  • Berlengan panjang yang longgar

Sebagaimana disarikan dari Buku Kebaya Kaya Gaya (Penerbit Buku Kompas, 2023), potret Kartini dan keluarganya mengenakan busana kebaya untuk perempuan bangsawan pada masa itu adalah seperti ciri-ciri di atas. Ini bisa dilihat dari busana kebaya Ngasirah, ibu kandung Kartini, dan busana Kartini semasa kanak-kanak dan remaja (1879-1904).

Busana kebaya pada masa itu dipengaruhi dua aliran utama, yakni dari Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Mengingat kedekatan secara geografis antara Rembang dengan Kasunanan Surakarta, sudah sewajarnya busana perempuan di wilayah Jepara dan Rembang tempat asal Kartini, polanya lebih dipengaruhi oleh gaya Kasunanan Surakarta. Foto-foto perempuan bangsawan Surakarta di era Kartini (akhir abad 19 – awal abad 20) menunjukkan busana kebaya mereka yang mirip dengan busana kebaya Kartini.

Kebaya Lovers! 

Melalui penelusuran foto-foto Kartini menunjukkan setidaknya ada tiga jenis pola kebaya Kartini.

Pertama, busana kebaya untuk dipakai sehari-hari, biasanya dari bahan kain ringan berwarna putih, bisa polos, atau dapat dihiasi bordir di sekeliling kerah. Umumnya panjang kebaya ini sekitar satu kepal di bawah pangkal paha.

Kedua, busana kebaya pernikahan Kartini, berbahan beludru putih, panjang sampai menyentuh lutut, dihiasi bordir di sepanjang bagian kerah sampai bagian depan badan dan terus memanjang ke bawah. Ketiga, busana kebaya untuk resepsi atau acara-acara resmi lainnya, berbahan beludru berwarna biru tua atau hitam. Panjang kebaya bervariasi di bawah paha atau mendekati lutut. Busana ini juga umumnya dihias bordir emas dari bagian krah dan terus memanjang sampai ke bawah.

Oiya Kebaya Lovers! 

Jenis kebaya Kartini semakin dikenal secara nasional terutama sejak Kartini ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden No.108 Tahun 1964, karena Kartini mengusung kesetaraan hak perempuan terutama hak untuk memperoleh akses pendidikan. Masyarakat luas pun memperingati Hari Kartini dengan berbagai kegiatan yang menampilkan kebaya jenis Kartini maupun kebaya model lain sebagai busana yang dipakai oleh anak-anak maupun oleh perempuan dewasa.

Kebaya model Kartini bisa dikategorikan sebagai jenis kebaya yang paling “mendasar” dari segi bentuk potongannya. Berdasarkan foto-foto pada masa 1920-an seperti foto-foto Gusti Nurul dari Mangkunegara, bisa dikatakan kebaya model Kartini menjadi pola dasar kebaya yang kemudian berkembang dengan modifikasi penambahan “bef” yakni potongan kain berbentuk persegi di tengah dada sehingga membentuk kebaya Kutubaru yang menjadi semakin digemari setelah 1920-an terutama di Pulau Jawa. 

Nah Kebaya Lovers! Tentu makin paham kan dengan jenis-jenis kebaya yang menjadi harta berharga Bangsa Indonesia. Semua jenis kebaya memiliki Sejarah dan filosofi yang tentunya bisa memberikan pengetahuan bagi kita semua. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *