
Hello Kebaya Lovers!
SIAPA bilang olahraga ekstrem nggak bisa nyatu sama budaya? Flora Christin, peselancar kece asal Indonesia, sukses bikin dunia maya terpana karena aksinya berselancar di ombak Bali pakai kebaya! Yap, lo nggak salah baca. Kebaya yang biasanya identik sama acara formal atau budaya Jawa, kini meluncur bebas di atas papan selancar berkat Flora.
Nah kenalan yuk sama sosok yang satu ini. Flora Christin Butarbutar adalah peselancar longboard asal Indonesia yang namanya makin dikenal gara-gara video viralnya berselancar pakai kebaya. Cewek keren ini bukan cuma sekadar numpang viral, tapi juga punya prestasi di dunia selancar. Bayangin aja, dia mulai serius selancar di usia 25 tahun, terbilang cukup ‘telat’ untuk atlet. Eh tapi semangat dan kerja kerasnya bikin dia bisa bersaing di level internasional!
Flora lahir dan besar di Sumatera Utara, tetapi tinggal dan menetap di Bali sejak 2016. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku sudah bermimpi ingin tinggal di Bali sejak kecil. Impian itu akhirnya terwujud setelah resign dari sebuah perusahaan di Jakarta pada 2014 silam. “Jadi pada tahun 2014, saya meninggalkan pekerjaan kantoran saya di hutan beton Jakarta untuk pergi jalan-jalan, dan pada tahun 2016, saya pindah ke Canggu, Bali. Saya mulai berselancar dan itu menjadi karier saya sejak saat itu,” imbuhnya.
Jadi, apa sih alasan Flora berselancar pakai kebaya? Bukan buat gaya-gayaan lho Kebaya Lovers! Dia pengen nunjukin bahwa perempuan bisa tetap aktif dan kuat tanpa harus kehilangan identitas budayanya. Dengan kebaya yang lekat sama simbol keanggunan perempuan Indonesia, Flora membuktikan kalau cewek bisa tampil feminin sekaligus badass di saat yang sama.
Aksinya ini langsung viral dan bikin banyak orang kagum. Kebaya yang selama ini dipakai buat acara formal atau foto keluarga, ternyata bisa jadi outfit keren buat menaklukkan ombak!
Bukan cuma modal kebaya dan gaya doang, Flora juga punya sederet pencapaian di dunia selancar. Beberapa prestasi yang berhasil dia raih, antara lain: Juara 1 di Khaolak Surf Festival kategori Women’s Longboard 202, medali perunggu di Festival Olahraga Nasional 2024 di Aceh. Ia aktif sebagai pelatih surfing untuk anak-anak di Batu Karas. Selain itu, dia juga aktif di “The Pearl Project,” sebuah program pemberdayaan perempuan Asia lewat olahraga selancar. Jadi, selain jagoan di air, Flora juga punya jiwa sosial yang tinggi.
Kisah Flora bukan cuma tentang surfing, tapi juga tentang keberanian buat ngejar mimpi. Dia ninggalin kehidupan nyaman di Jakarta buat ngejar passion-nya di Bali. Ia nggak takut buat melawan stereotip dan tetap bangga sama budayanya. Bahkan, dia juga sering bicara soal standar kecantikan yang sering bikin cewek merasa insecure.
Menurut Flora, cantik itu bukan soal kulit putih atau tubuh langsing, tapi soal keberanian buat jadi diri sendiri. Pesannya buat anak muda? Jangan takut beda, kejar impian lo, dan selalu bangga sama budaya sendiri! Jadi, siapa nih yang abis baca cerita Flora jadi makin semangat ngejar mimpi? ***