Hello Kebaya Lovers!
RADEN Ajeng Kartini, sosok yang tiap 21 April selalu diperingati sebagai simbol perjuangan Perempuan bukan hanya legenda atau pahlawan. Pemikirannya relevan untuk diterapkan di era saat ini, khususnya tentang pentingnya Pendidikan bagi Perempuan, siapapun.
Kartini adalah tokoh visioner, seorang perempuan yang punya pemikiran jauh ke depan tentang kesetaraan dan pendidikan. Nah, biar makin relate sama generasi kita, yuk kenali lebih dekat siapa sebenarnya Kartini dan kenapa perjuangannya masih relevan sampai sekarang!
Lahir di Jepara pada 21 April 1879, Kartini berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Seperti perempuan ningrat pada masanya, hidupnya diatur dengan adat istiadat yang membatasi perempuan untuk belajar dan berkarier. Setelah lulus dari ELS (Europeesche Lagere School), Kartini nggak bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi karena harus menjalani pingitan—tradisi di mana perempuan harus tinggal di rumah hingga menikah. Tapi, Kartini bukan tipe yang pasrah begitu aja. Ia tetap haus ilmu dan terus membaca buku-buku dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari pendidikan, politik, hingga feminisme. (Sumber: Sulastin Sutrisno, Kartini: Surat-Surat kepada Ny. Abendanon, 1985)
Nah, kalau sekarang kita bisa nge-tweet atau bikin thread panjang di media sosial buat menyuarakan pendapat, dulu Kartini melakukannya lewat surat. Ia menulis surat kepada teman-temannya di Belanda, menyampaikan keresahan soal ketidakadilan terhadap perempuan, terutama di bidang pendidikan. Surat-surat inilah yang kemudian dikumpulkan dan diterbitkan dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang oleh J.H. Abendanon. Buku ini menjadi bukti kalau dari dulu Kartini udah punya pemikiran progresif tentang kesetaraan gender dan pendidikan perempuan. (Sumber: Pramoedya Ananta Toer, Panggil Aku Kartini Saja, 1962)
Kartini mengajarkan bahwa perempuan itu kuat, cerdas, dan punya hak untuk menentukan masa depannya sendiri. Walaupun kita hidup di zaman yang lebih modern, perjuangan Kartini tetap relevan. Jadi, yuk lanjutkan semangat RA Kartini! ***
