
Hello Kebaya lovers!
KEBAYA nggak cuma dipakai buat kondangan, acara Kartinian, atau wisuda. Di tangan Komunitas Kebaya Menari, kebaya bisa jadi alat melestarikan budaya, kegiatan budaya yang fun dan penuh warna, dan tentu saja bisa bikin agenda menari bareng lintas generasi!
Komunitas Kebaya Menari punya cara unik buat ngenalin kebaya ke publik, yakni lewat tarian Nusantara! Setiap Minggu pagi, dari jam 07.30 sampai 08.30 WIB, mereka latihan di selasar Sarinah, Thamrin. Tarian yang dibawain dipilih yang gerakannya nggak ribet, properti minim, dan tariannya cocok buat semua kalangan seperti Tari Mojang Priangan.
“Komunitas Kebaya Menari anggotanya nggak cuma muda-mudi, tapi juga ibu-ibu, lansia, bahkan teman-teman difabel. Ada juga penyandang down syndrome,” cerita Mbak Indiah Marsaban, salah satu motor penggerak komunitas ini kepada kebayastory.com, Senin (5/5/2025).
Paris, We’re Coming!
Tahun ini, komunitas Kebaya Menari punya mimpi besar, tampil di Paris! Tapi bukan sembarang tampil, mereka ikut kompetisi seni yang kurasinya ketat di ajang “33rd International Competition Etoiles De Paris yang digelar 7-10 Mei 2025. “Proyek yang dibawa bernama “Kebaya Kelana Ngigel di Paris. Kami ingin menjadi agen diplomasi budaya dan kebaya sebagai upaya pelestarian kebudayaan Indonesia,” papar Mbak Indiah.
Kebaya Menari memberangkatkan sekitar 30 orang didampingi 3 guru tari profesional yang melatih dengan penuh disiplin para peserta, mengusung tiga tarian dari tiga daerah yakni Jawa, Bali, dan Sumatera.
Untuk tarian Jawa akan membawakan Tari Bedayan Wilwatikta, khas keraton. Mbak Indiah yang berusia 67 ini cerita, tarian ini cukup rumit karena ada gerakan berdiri, jongkok, dan bertumpu satu lutut. Kemudian Tari Bali Legong dibawakan 7 orang dengan koreografi kuno berusia 100 tahun dan Tari Sumatera: Tari Nando dari Batak, yang penarinya harus menari dengan beras 2 kg di kepala. Keren sekaligus menantang!
Mbak Indiah bilang, anggota Kebaya Menari berangkat ke Paris dengan biaya yang berasal dari kocek masing-masing. Untuk kegiatan tahun ini mereka nggak dapat dana dari Kemenbud, jadi semua gotong royong. Ada iuran untuk hotel, sewa studio, honor guru, hingga kostum yang disewa seharga 200 ribu per hari selama 6 hari.
“Kita latihan dua kali seminggu dari Bulan Februari, ada yang dari Surabaya dan Bandung bolak-balik ke Jakarta cuma buat latihan. Itu semangat yang luar biasa sih,” ujar Mbak Indiah. Wahh, Kebaya Lovers! Kita doain kebaya Menari bisa menampilkan pertunjukan terbaik dan membawa pulang piala ya. Go, Kebaya Menari!
Komunitas Ini Gak Cuma Tampil, Tapi Juga Berbagi
Tahun ini Komunitas Kebaya Menari masuk usia ke-3. Mereka bukan cuma tampil di festival, tapi juga punya kegiatan sosial. Natal 2024 lalu, mereka tampil di panti asuhan Santo Vinsensius dan ngajarin anak-anak nari bareng. Kebaya, tarian, dan kasih sayang, paket lengkaplah ya!
Perjalanan Kebaya Menari ke luar negeri bukan untuk kali pertama. Tahun lalu, komunitas ini memperkenalkan kebaya ke beberapa negara di Asia Tenggara. Kegiatan ini mencakup berbagai program seperti pertunjukan tari Nusantara, talkshow, dan pameran berbagai jenis kebaya Indonesia bertajuk Susur Serumpun. Acara ini untuk merayakan kolaborasi negara pengusung nominasi kebaya Unesco.
Komunitas Kebaya Menari terdiri dari beragam profesi. Buat kalian yang ingin bergabung nggak harus jago nari. Yang penting mau belajar, ikhlas, dan siap menari dengan hati. Kalau kamu suka budaya tapi pengen cara yang fun, mungkin waktunya kamu turun ke selasar Sarinah, pakai kebaya, dan ikut menari bareng! ***