
Hello Kebaya Lovers!
SIAPA sih yang nggak terpukau lihat penampilan Maia Estianty di hari akad nikah anak sulungnya, Al Ghazali, sama Allysa Daguise? Selain tampil elegan dan kalem, Maia juga sukses mencuri perhatian lewat kebaya panjang mint pastel yang super anggun. Tapi eh, jangan salah! Kebaya ini bukan sembarang kebaya, ternyata Maia pakai Kebaya Janggan Belah Tengah, dan kisah di baliknya tuh… epik banget!
Kebaya Janggan Belah Tengah, Gaya Klasik yang Nggak Pernah Mati
Seniman Laksmi Notokusumo bilang, kebaya yang dikenakan Maia ini termasuk model yang langka. Biasanya kebaya janggan punya bukaan di sisi kiri, tapi yang ini beda, bukaannya di tengah, jadi disebut Janggan Belah Tengah. Ciri khas lainnya? High-neck potongan panjang. “Yang dipakai Mbak Maia ini beda, dia punya bukaan di bagian tengah. Ini langka banget,” kata Laksmi kepada kebayastory, Kamis (19/6/2025).
Dari Istana Mangkunegaran Sampai Medan Perang
Menurut Laksmi yang juga pemain teater, film dan seorang penari ini, kebaya janggan punya sejarah. Dulu, putri-putri Mangkunegaran kayak Gusti Nurul dan Gusti Putri (Ibu kanjeng Mangkunegaran ke-8) udah pakai ini saat menarikan Tarian Putri Cina Kelaswara di tahun 1955. Tarian ini pun menurut Laksmi punya cerita cinta yang menyayat hati. Seorang putri Tionghoa yang rela berkorban sampai akhir hayat, dan begitu ia wafat, seluruh medan perang harum semerbak bunga melati. Simbol cinta yang tulus dan suci. Auto merinding nggak sih?
Tapi tunggu dulu, ternyata kebaya janggan juga punya catatan perjuangan. Model kebaya ini dulu dipakai oleh Ratna Ningsih, istri dari Pangeran Diponegoro, waktu mereka lagi berjuang ngelawan penjajahan Belanda. Bahkan Nyi Ageng Serang, pejuang wanita legendaris, juga mengenakan kebaya janggan saat terjun ke medan tempur. Jadi jangan heran kalau aura dari kebaya ini tuh strong, berkarakter, dan powerful banget.
Maia, Kebaya, dan Pesan Kekuatan Perempuan
Melihat sosok Maia Estianty yang tegas, mandiri, dan tahan banting dalam menghadapi lika-liku hidup, nggak heran kalau Anne Avantie akhirnya merancang kebaya ini khusus sesuai karakter Maia. Bukan cuma untuk tampil cantik, tapi juga menyampaikan pesan “Ini loh perempuan kuat, yang tetap lembut, elegan, tapi nggak bisa diremehkan.”
Kebaya karya Anne ini punya detail bordiran tangan dan taburan payet super halus, lengkap dengan selendang senada dan sanggul melati yang bikin look Maia makin “Indonesia banget”. Desainnya sopan tapi glam, klasik tapi tetap fresh. Dan yang paling penting: meaningful.
Kesimpulannya? Kebaya Bisa Jadi Lambang Karakter Perempuan
Lewat penampilannya, Maia nggak cuma tampil stunning di hari spesial anaknya, tapi juga sukses menghidupkan lagi kebaya yang penuh nilai perjuangan dan sejarah. Kebaya janggan belah tengah ini adalah simbol bahwa perempuan bisa tampil lembut tanpa kehilangan kekuatan. Bisa anggun, tapi tetap tegas. Dan bisa tampil modern, tapi tetap mencintai akar budayanya.