Hello Kebaya Lovers!

KAMU ngerasa nggak sih akhir-akhir ini harga-harga barang kebutuhan makin nggak masuk akal? Jajan kopi naik, belanja bulanan makin ngos-ngosan, bahkan saldo tabungan rasanya kayak nyari mantan, makin susah ditemuin. Tenang, kamu nggak sendirian. Emang ekonomi lagi nggak baik-baik aja, baik di level dunia maupun di Indonesia.

Bahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sampai bilang “Tentu dunia sedang tidak baik-baik saja.” Pernyataan itu disampaikan di acara Sarasehan Ekonomi bareng Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Menurut Airlangga, hal ini keliatan dari kondisi pasar keuangan yang lagi super fluktuatif. Pasar saham banyak yang terkoreksi, dan mata uang termasuk rupiah lagi melemah.

Emang ekonomi dunia lagi kenapa sih? Secara global, banyak yang bikin ekonomi dunia lagi “demam tinggi”. Perang dan kondisi geopolitik yang mengalami konflik antar negara bikin rantai pasok terganggu, harga energi naik, dan bikin semua orang was-was. Belum lagi suku bunga dunia naik, negara besar kayak AS naikin tarif bea masuk, inflasi juga lagi melejit bikin barang-barang makin mahal tapi  gaji segitu-gitu aja.

Nah, efeknya nyampe ke Indonesia. Rupiah juga melemah. Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (16/4/2025) berada di level Rp 16.899,08 per USD, sementara kurs beli 1 USD sebesar Rp 16.730,92.  Indeks Harga Saham Gabungan juga lagi labil, investor banyak yang wait and see. Harga kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan seperti beras, telur, sampai minyak goreng.

Jadi, kita harus gimana nih?

Sebagai pekerja, apalagi Perempuan yang sering juggling antara kerjaan, rumah, dan kehidupan pribadi, kita harus lebih bijak nyikapin kondisi ini. Nggak panik, tapi juga jangan  santai-santai.

Catet nih, hal yang harus dilakukan:

  1. Bikin Anggaran, mulai dari sekarang. Catat semua pengeluaran, bedain mana yang wajib, perlu, dan cuma keinginan.
  2. Sisihkan Dana Darurat. Punya tabungan khusus buat situasi tak terduga itu penting banget. Target minimal 3–6 bulan pengeluaran rutin.
  3.   Investasi Aman Dulu.  Hindari spekulasi tinggi, fokus ke instrumen yang stabil kayak reksadana pasar uang, deposito, atau emas.
  4.   Upgrade Skill & Jaringan. Dunia kerja lagi kompetitif banget. Ikut kelas online, cari komunitas, dan perluas relasi bisa bantu kamu punya opsi cadangan.
  5. Komunikasi Finansial dengan Pasangan. Jangan jalan sendiri dalam hal keuangan dengan pasangan kamu, apalagi dalam rumah tangga. Finansial itu tanggung jawab bareng, bukan beban satu pihak aja.

Nah ini yang penting, hindari hal-hal ini:

  1. Jangan FOMO belanja online. Lagi diskon belum tentu berarti harus beli. Tanya ke diri sendiri: “Butuh banget gak sih?”
  2. Jangan taruh semua telur di satu keranjang. Diversifikasi itu kunci. Jangan semua uang kamu taruh di satu jenis investasi.
  3.   Jangan nggak update ngikutin  berita ekonomi meskipun secukupnya aja. Biar bisa ambil keputusan cerdas. Tapi ya jangan overthinking juga.

Kebaya Lovers! Yang penting juga nih, jangan abaikan kesehatan mental dalam situasi susah gini. Karena burnout bakalan gampang banget nyerang. Jaga diri, istirahat cukup, dan jangan ragu minta bantuan kalau perlu.

Ekonomi dunia boleh lagi “nggak baik-baik saja” (kata Pak Airlangga juga gitu, loh!), tapi kita bisa tetap jaga stabilitas di level individu dan keluarga. Kuncinya: sadar sama situasi, atur strategi, dan tetap kuat bareng support system yang sehat. Kita semua bisa jadi pahlawan ekonomi keluarga, mulai dari hal kecil kayak nggak jajan berlebihan sampai bikin plan keuangan yang realistis. ***

Loading spinner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *