
Hello Kebaya Lovers!
YVONNE Imelda Hubner, pemilik Gian Accessories tidak menyangka, gerapan berkebaya memberikan berkah bagi usahanya yang diawali sejak Mei 2013. Aksesoris buatannya yang terdiri dari bros, gelang, giwang dengan desain cantik kini laris di pasaran.
“Banyaknya perempuan yang mengenakan kebaya membuat jualan saya mengalami kenaikan signifikan,” ungkap Yvonne yang suka menggambar seperti dikutip dari Buku Kebaya Kaya Gaya (Penerbit Buku Kompas, 2023).
Yvonne bercerita, awalnya ia membuat desain sendiri, kemudian memesan ke perajin untuk dikenakan sendiri. Namun ia kemudian terpikir untuk menjual. Dengan modal Rp 5 juta, Yvonne nekad ikut bazar dan pameran untuk menjajakan asesoris buatannya.
Beragam jenis bahan asesoris telah ia buat seperti bebatuan (gemstone), kristal, mutiara, dan logam yang masing-masing memiliki tantangan sendiri untuk dijadikan perhiasan. “Saat membuat desain saya juga membayangkan, ketika jadi akan bagus dipadupadankan dengan pakaian yang seperti apa. Ibaratnya saya ingin mendandani perempuan yang membeli produk saya supaya penampilannya makin cantik. Itu menjadi kepuasan tersendiri,” papar Yvonne.
Kebaya Lovers!
Yvonne menyadari, mengawali sebuah usaha tidaklah mudah. Terlebih tidak setiap saat orang berbelanja aksesoris. Namun, ia tetap percaya diri hasil karyanya akan diminati. Ia fokus pun pada market para pecinta dan kolektor asesoris kalangan menengah atas.
“Sama seperti orang yang membuka usaha, di awal-awal menawarkan pada keluarga dan teman dekat. Tadinya saya hanya menjadikan usaha ini sambilan saja, namun ketika banyak yang memesan saya jadi semangat untuk fokus berjualan,” jelas Yvonne.
Selain memproduksi sendiri, sat ini Yvonne bekerjasama dengan 8 pengrajin di beberapa lokasi antara lain Jakarta, Bali, Lombok, Yogyakarta, dan NTT. Untuk mendongkrak penjualan, selain promosi melalui media sosial, ia juga rutin mengikuti bazar. Salah satu cara untuk menaikkan omzet, ungkap Yvonne adalah dengan menawarkan asesoris dengan desain tertentu pada komunitas pecinta perhiasan dan kebaya.
Yvonne mematok harga antara Rp 100 ribu hingga Rp 3 juta per aksesoris tergantung model dan bahan baku yang digunakan. Maraknya usaha serupa yang bermunculan di berbagai daerah tidak membuat Yvonne kecil hati. Selalu membuat inovasi produk dan pemasaran adalah hal yang ia lakukan dari waktu ke waktu.
“Selalu men-gupdate desain aksesoris dan tentunya tetap menjaga kualitas tapi dengan harga terjangkau menjadi perhatian saya. Jika jualan saya laku, otomatis rejeki mengalir ke para perajin,” katanya.
Kebaya Lovers!
Tentunya Yvonne berharap, gaung kembali berkebaya menjadi gerakan yang makin berkembang. Dengan begitu, para pengrajin aksesoris bisa makin eksis sehingga perekonomian di kalangan pengrajin bisa turut menikmati hasilnya. Nah, Kebaya Lovers! Peluang untuk bisa berbisnis dari maraknya kegiatan kembali berkebaya cukup luas ya. Buat kalian yang suka menggeluti usaha, nggak ada salahnya ikut meramaikan pasar kebaya di Tanah Air. Yuk Sis…